Seorang peziarah sedang berdoa di depan makam Sunan Makdum di Kelurahan Parenggan, Pati


Diapit rumah warga di kanan-kirinya, makam yang disebut sebagai Sunan Makdum itu nyaris tersembunyi. Lokasinya memang berada di tengah kota Kabupaten Pati. Tepatnya di Kelurahan Parenggan RT 3 RW 1 Kecamatan Pati. Dari Jalan Dr Susanto jaraknya sekitar 100 meter. Masuk gang kecil. Mungkin hanya muat untuk satu mobil saja.

Makam Sunan Makdum, berada di kawasan makam umum. Dibatasi oleh sebuah bangunan tembok pagar keliling. Di bangunan utama itu, selain makam Sunan Makdum ada makam lainnya. Ukurannya lebih kecil dari makam Sunan Makdum yang dikelilingi pagar stainles. Makam tersebut tertutup kain putih. 

Sunan Makdum, menurut versi yang masyhur, seperti dikutip dari Bidang Kebudayaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati, adalah seorang wali utusan dari Turki. Nama aslinya Sayyid Abdurrahman Al Makhdum. Masih memiliki garis keturunan dengan Nabi Muhamad SAW.

Awalnya, Sunan Makdum yang juga merupakan seorang pedagang ini, berdakwah di kawasan Semenanjung Malaya, dan di sekitar pulau Sumatera, Madura, dan Jawa. Tugasnya lebih banyak di Pasai, Aceh. Kemudian setelah merasa cukup, Sunan Makdum pergi ke Pati. Melanjutkan dakwahnya.

Suyuti, juru kunci makam tersebut mengungkapkan, Sunan Makdum sendiri adalah ketua dari utusan apa yang disebut walisongo generasi pertama itu. Sunan Makdum memimpin sembilan tokoh yang masing-masing memiliki spesialisasi sendiri-sendiri itu.

Diantaranya adalah Sayyid Subakir, Maulana Ishaq, Maulana Malik Ibrahim, Maulana Ahmad Jumadil Qubra, Maulana Ahmad Al Maghrib, Maulana Malik Israil, Maulana Muhamad Ali Akbar, Maulana Hasanudin, dan Maulana Aliyudin. Kedatangannya dalam misi penyebaran agama Islam di nusantara. Sekitar tahun 1404 Masehi.

”Beliau datang dari Hadramaut. Termasuk utusan Sultan Muhamad I. Kiprahnya banyak di daerah Samudra Pasai dan Banten,” kata Suyuti.

Sunan Makdum, lanjut Suyuti, dikisahkan berdagang sambil mengajarkan agama Islam. Sunan Makdum mengelana dari daerah Pasai di Sumatra, Jawa, dan bahkan sampai Madura. []